tapaktuan

tapaktuan
acehselatan

Minggu, 11 Desember 2011

Sederhana itu Indah

Sudah menjadi aksioma,apabila budaya kebendaan telah memasuki peradaban.seringkali diiringi pula dengan semakin menipisnya nilai-nilai moral.Kehidupan manusia dipilah-pilah berdasarkan kriteria kekayaan dan jabatan kekuasaan,sehingga kita mengenal ada istilah kelas ekonomi,kelas bisnis,dan VIP alias manusia sangat penting.
Kita seakan dipojokkan pada situasi tanpa pilihan,menjadi piranti kehidupan yang harus menerima,seraya menampakkan sosok manusia berdimensi satu,manusia bendawi,tahta,harta,dan wanita menjadi aksesories kemewahan,sebuah mata rantai yang tidak terpisahkan untuk merengguk kenikmatan bendawinya tersebut.
Bagi mereka hidup adalah pesta,sanjungan,dan hura-hura.Persaingan sehat menjadi utopia dan khayalan.Moral dan etika semakin temaram dan kemudian lindap.
Mereka terlena dari dzikir,mabok kepayang dibius keserakahan hawa nafsu.Mempertontonkan kewmewahan di tengah-tengah jeritan kemiskinan.Menunjukkan arogansi kekuasaan di hadapam orang-orang yang telah terampas hak asasinya.
Hidup bukanlah untuk menumpuk harta sehingga tidak produktif,tetapi menjadikan s harta yang kita miliki mengali dan beredar menjadi aset masyarakat,dan membersihkan melalui Baitul mall yang amanah.Sabda Rasulullah,''Kekayaan itu bukan karena banyaknya harta benda yang dimiliki,tetapi kekayaan jiwa''.
Ucapan baginda Rasul tersebut merupakan salah satu mutiara akhlakul kharimah yang di sebut dengan qana'ah yaitu sikap menerima apa yang ada,sambil terus ikhtiar,sabar dan tawakkal  serta waspada agar tidak terperangkap oleh segala godaan yang menyesatkan serta tipu daya setan yang selalu menyususp di hati manusia.Qana'ah seperti inilah yang kita sebut sebagai hayatun jamilah wa toyibah(hidup yang indah dan sejahtera).
Kita harus menjadi orang-orang kaya tetapi qana'ah.Kita harus tampil sebagai bangsa yang besar dimana sebagian besar  para pemimpinnya adalah sosok  manusia yang tampil  sebagai uswatun khasanah dan bersikap hidup sederhana.Karena disitu pulalah yang akan dapat dirasakan bahwa hidup sederhana itu indah.
Menjalani bersama dengan oarang miskin walaupun kita kaya,mendengarkan jeritan kaum dhuafa dan hidup sederhana walaupun kkita mampu,adalah ciri pemimpin yang qana'ah.Itu semua karena kita sadar bahwa Sederhana itu memang Indah.
Semoga kita semua bisa termotivasi dan menjadikan renungan yang indah penuh hikmah amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar